Beranda | Artikel
Perkataan Ulama Salaf Tentang Tauhid Asma wa Shifat
Jumat, 6 November 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Muhammad Nur Ihsan

Perkataan Ulama Salaf Tentang Tauhid Asma’ wa Shifat adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dalam pembahasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah Tentang Nama-Nama Allah dan Sifat-SifatNya. Kajian ini disampaikan pada Jum’at, 20 Rabiul Awal 1442 H / 06 November 2020 M.

Kajian Tentang Perkataan Ulama Salaf Tentang Tauhid Asma’ wa Shifat

Di antara perkataan ulama Ahlus Sunnah dalam hal ini adalah perkataan Imam Al-Khattabi (w. 388 H) di dalam sebagian kitab yang beliau tulis dalam sifat-sifat Allah, beliau menjelaskan:

فإن مذهب السلف إثباتها وإجراؤها على ظواهرها، ونفي الكيفية والتشبيه عنها

“Sesungguhnya madzhab salaf…”

Salaf adalah para sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, para tabi’in, atba’ut tabi’in, yang mereka telah mendahului kita di dalam al-haq yang telah berjalan diatas sunnah Nabi dan berpegang teguh dengan wahyu, mereka lah salafush shalih sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.

Maka setiap yang datang setelah mereka dan mengikuti mereka dengan baik dinamakan atba’, kendati secara khusus istilah atba’ itu adalah yang datang langsung setelah sahabat.

Bagaimana madzhab mereka di dalam asma’ wa shifat ini? Imam Al-Khattabi mengatakan:

إثباتها وإجراؤها على ظواهرها، ونفي الكيفية والتشبيه عنها

“Menetapkan sifat-sifat tersebut sebagaimana dzahirnya (secara tekstual), dan meniadakan usaha untuk mengetahui kaifiyah.”

Jadi bukan dikaifiyahkan (ditanyakan atau berusaha direkayasa bagaimana kaifiyahnya). نفي الكيفية di sini maksudnya bukan mengingkari keberadaan kaifiyah, tidak keilmuan kita tentang kaifiyah. Kaifiyah itu hakikatnya ada, tapi Allah yang mengetahui. Ini maksud penafian di sini.

Sifat Allah ditetapkan sebagaimana dzahir ayat-ayat dan hadits yang menjelaskan sifat-sifat tersebut dengan keyakinan bahwa sifat tersebut tidak menyerupai satupun dari sifat makhluk. Jadi kita tetapkan dengan keyakinan bahwa sifat tersebut tidak menyerupai satupun dari sifat makhluk. Hal ini berdasarkan firman Allah:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ﴿١١﴾

Makna لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ adalah menafikan semua penyerupaan dengan makhluk. Adapun وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ berarti menetapkan sifat mendengar dan melihat yang terkandung dalam nama Allah ini sebagaimana yang telah kita jelaskan sebelumnya.

Imam Sufyan bin Uyainah berkata:

كل شيء وصف الله به نفسه في القرآن، فقراءته تفسيره, لا كيف، ولا مثل

“Semua yang Allah tetapkan bagi diriNya dari sifat-sifat yang terdapat di dalam Al-Qur’an, maka membaca ayat-ayat tersebut, itulah tafsirnya tanpa dikaifiyahkan dan diserupakan dengan sifat makhluk.”

Artinya adalah sebagaimana kita membaca dzahirnya, maka itulah maknanya.

Oleh karena itu tidak didapatkan dari kalangan Salafush Shalih tadi tatkala mereka membaca ayat-ayat sifat-sifat tersebut terdapat pentakwilan atau penyelewengan makna. Tapi ketika mereka begitu membaca dan mengimani sebagaimana dzahirnya dengan keyakinan bahwa sifat tersebut adalah sifat yang sempurna sesuai dengan kebesaran, keagungan dan kemuliaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tentunya tidak akan sama dengan sifat makhluk. Bagaimana mungkin akan terjadi persamaan atau penyerupaan antara Sang Pencipta Al-Khaliq Yang Maha Sempurna dengan makhluk yang memiliki serba kekurangan, mustahil.

Contoh, tatkala kita mendapatkan firman Allah الرَّحْمَـٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ dalam 7 ayat Al-Qur’an dan redaksinya sama, yaitu اسْتَوَىٰ dengan disertai dengan huruf عَلَى. Ini semua orang Arab dan ahli bahasa sepakat bahwa اسْتَوَىٰ عَلَى, itu maknanya علا وارتفع (tinggi). Begitu yang dipahami oleh ahli bahasa yang mereka mengetahui tentang bahasa Arab.

Bagaimana contoh-contoh dan penjelasan selanjutnya? Mari download dan simak mp3 kajiannya.

Download MP3 Kajian

Untuk mp3 kajian yang lain: silahkan kunjungi mp3.radiorodja.com


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49355-perkataan-ulama-salaf-tentang-tauhid-asma-wa-shifat/